Pada suatu hari, seorang anak
mengeluh pada ayahnya. "Ayah,
aku lelah harus belajar setiap
hari, tetapi teman-temanku yang
menyontek dapat nilai yang lebih
bagus. Aku lelah harus
membantu ibu, padahal teman-
temanku yang lain punya
pembantu. Aku lelah kalau harus
menabung, padahal kalau ayah
mau memberi uang jajan yang
banyak setiap hari.." Anak laki-
laki itu mengambil napas untuk
kembali menumpahkan rasa
kesalnya.
Tetapi sang ayah hanya
diam mendengarkan. "Aku juga
capek harus menahan diri untuk
tidak menyakiti hati orang lain,
tetapi teman-temanku justru
sering mengejekku dan
membuatku sakit hati.Kenapa
aku selalu begini ayah? Aku
capek..."
Akhirnya anak laki-laki itu terisak
dan menangis di depan ayahnya.
Sang ayah hanya menenangkan
dengan mengusap bahu. Setelah
anak laki-lakinya tenang, pria itu
mengajak anak laki-lakinya
menuju sebuah semak belukar
yang becek dan dipenuhi
tanaman berduri. "Kenapa kita
harus masuk ke semak-semak ini
ayah?" tanya sang anak laki-laki,
"Aku tidak suka, sepatuku jadi
kotor kena lumpur, celana
jeansku kotor, banyak duri yang
kena kulitku, sakit.."
Ayah anak
laki-laki itu diam tetapi
memberikan senyuman agar
anak laki-lakinya tetap tenang
dan mengikuti jalan tersebut.
Hingga pada akhirnya, mereka
tiba pada sebuah danau kecil
yang pada bagian pinggirnya
ditumbuhi tanaman dan bunga-
bunga cantik. "Kamu suka
tempat ini anakku?" tanya sang
ayah. Anak laki-laki itu
mengangguk semangat dan
bibirnya tak dapat
menyembunyikan senyum.
"Kamu tahu mengapa tempat ini
sepi padahal banyak yang tahu
bahwa di balik semak belukar,
ada danau yang sangat indah?"
Anak laki-laki menggeleng.
"Karena banyak orang yang tidak
mau melewati semak belukar.
Padahal dengan kesabaran,
semua orang dapat melihat dan
menikmati danau cantik ini."
Sang ayah tersenyum lalu
melanjutkan.. "Begitu juga
dengan hidup, butuh kesabaran
untuk mendapatkan ilmu, butuh
kesabaran saat bersikap baik,
butuh kesabaran saat
mengendalikan amarah, butuh
kesabaran dalam berbuat
kebaikan dan butuh kesabaran
jika kamu ingin mendapatkan
hasil yang indah. Karena itu,
kamu harus belajar untuk sabar,
anakku! Sekalipun itu adalah hal
yang sulit!"
Anak laki-laki itu
akhirnya mengerti akan arti
kesabaran, kemudian dia
memeluk ayahnya sambil berjanji
bahwa dia akan belajar untuk
bersabar.
Sumber
https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=10151740357138709&id=100086358708&ref=stream&_rdr#10151740368573709
No comments:
Post a Comment