26 June 2012

Mengenang Salib:Mengenang Peristiwa.



Salib sememangnya lambang agama Kristian.tapi ada aliran yang mengaku Kristian tapi mempersoalkan penggunaan Salib pula.menurut mereka,Salib itu yang membunuh Yesus Kristus.jadi tak patut kita mengenang Yesus dengan menggunakan Salib?bahkan penggunaan Tanda Salib sebagai pembuka doa pun salah menurut mereka.

Saya seorang katolik.walaupun sekadar umat biasa,tetap rasa ada yang perlu diperbetulkan disini.

Ketika umat katolik buat tanda salib,yang disebut bukanlah "salib,salib,dan salib."(hahaha.)sebaliknya yang disebut adalah "atas nama Bapa,Putra,dan Roh Kudus." tanda salib hanya nama.bukan berdoa atas nama salib!kita memuliakan Tuhan yang Tritunggal ketika kita membuka doa dengan namaNya.

Demikian juga dengan penggunaan salib untuk mengenang Yesus Kristus.ada yang mempersoalkan.katanya,kalau misalnya keluarga kamu dibunuh orang dengan menggunakan alat tertentu,takkan kamu mau menggunakan alat pembunuh itu untuk mengenang dia?

Tapi disini,saya sebagai umat katolik,sekalipun hanya umat biasa,ingin menyatakan disini.ini salah!

Sebab 'mengenang ahli keluarga yang sudah mati,tidak sama seperti mengenang pengorbanan Yesus dikayu Salib!yang kita kenang bukan orang yang sudah mati disalibkan menggunakan salib.bukankah Tuhan Yesus sudah bangkit hidup semula selepas 3 hari?yang kita kenang adalah Peristiwa Pengorbanan Yesus Kristus Di Kayu Salib!yang kita kenang ialah PERISTIWA!!dan apa yang dapat diguna untuk mengenang Peristiwa tersebut kalau bukan Salib?dan salib adalah tradisi hukuman mati orang Roman zaman itu.(http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Crucifixion) bahkan,salah seorang santo disalib terbalik pun bukan tiang lurus? tetap bentuk palang juga?kan kejujuran itu penting?

Yesus Kristus tetap hidup untuk selama-lamanya.jangan mengenang Dia sebagai orang mati.kita sebagai umat Kristian patut tahu Yesus senantiasa berserta kita sampai akhir zaman.(Matius 28:20) jangan salah bandingkan Dia dengan ahli keluarga yang sudah mati!Yesus adalah Tuhan!

Sekarang kita tahu,kenapa kita gunakan Salib.kan?

Tambahan

Ada perbezaan di antara salib yang mempunyai tubuh Yesus atau salib ber-korpus berbanding salib yang kosong. Dan kenapa Katolik menggunakan salib yang ber-korpus.

Salib yang mempunyai tubuh Yesus atau salib ber-korpus , adalah simbol yang digunakan oleh Gereja Katolik, berbeza dengan beberapa denominasi Protestan, yang menggunakan hanya salib yang kosong. Sejak Missal Roman Pius V pada tahun 1570, penggunaan salib sebagai Palang Altar telah mandatori untuk misa Katolik.

Berdoa di hadapan salib ber- korpus adalah tanda kesetiaan umat Katolik, terutamanya apabila penyembahan umum di Gereja atau sebagai penyembahan secara pribadi (private devotion) di Chapel. Orang boleh duduk, berdiri, atau berlutut di depan salib, kadang- kadang membuat renungan diri , atau hanya berada di depan dengan kepala tunduk atau mata ditutup.

Perlu diingat bahawa Kristus memperolehi keselamatan kita dengan mati di atas salib. Salib dengan sendirinya hanya simbol penyaliban. Memang benar yang salib adalah simbol Kristian , tetapi kita perlu sentiasa ingat siapa yang berada di atas salib dan meninggal dunia di sana untuk kita. ""If Jesus isn't on the Cross any more, why have a Cross at all?" "We proclaim Christ crucified!" [1 Cor. 1:23] Salib yang kosong hanyalah, kosong, atau lebih tepat ; ia tidak lengkap. Salib tidak dengan sendirinya menebus kita. Kitab Suci memberitahu kita bahawa Yesus Kristus lah orangnya yang menebus kita di atas kayu salib. Penebusan kita adalah sangat bersifat peribadi kepada yang menebus (Yesus Kristus) dan yang ditebus (kita). Salib ber- korpus hanya menyampaikan mesej yang salib kosong tidak akan mampu menebus kita, tanpa adanya Yesus Kristus. Kita tidak berani untuk mengabaikan apa yang dialami oleh Yesus Kristus. Kita tidak berani untuk menghapuskan gambaran kesengsaraan Nya. Kita menyembah-Nya sebagaimana jelasnya tubuh badan-Nya yang berlumuran berdarah diatas salib. Salib yang kosong, hanya memperingatkan kita kepada alat yang digunakan oleh orang Rom sebagai kaedah pelaksanaan hukuman yang menyakitkan, di mana orang yang dihukum, diikat dan dipaku ke salib kayu yang besar dan dibiarkan tergantung sehingga mati. Dan sesiapa yang memaparkan salib, salib dengan tubuh Kristus, beliau menyembah Penebus kita, yang telah mengalami kematian yang menyakitkan untuk dosa- dosa kita. Amin.

God Bless all reader.

2 comments:

  1. Shalom sahabat!
    Saya sudah membaca artikel saudara, bagi saya ianya lebih merupakan suatu perkongsian dan bukan artikel rohani... maafkan saya!

    Salib merupakan lambang suatu penghinaan bagi mereka yang melakukan dosa, namun Dia Tuhan yang wafat di salib itu bukan disalibkan dan wafat kerana pelanggaran2Nya jauh sekali atas dosa2Nya... Dia disalibkan kerana dosa2 kita manusia... Dia rela disalibkan demi menebus dan menyucikan pelanggaran kita....

    Karena itulah bagi orang2 Katolik .... salib itu menjadi kemegahan meskipun dilakukan penuh penghinaan pada ribuan tahun dahulu terhadap Sang Penebus namun akhirnya mereka tunduk malu dan mengakui bahawa Dialah sungguh2 Allah.

    Tanpa mau menyentuh mana2 dominasi krestian, bagi saya iman katolik adalah suatu yang terindah dan saya amat berbangga pada setiap kali saya berdoa dan menandakan diri saya dengan salib Kristus.... salib bukan Tuhan dan ia cuma kayu biasa namun sejarahnya punya mukjizat bagi yang percaya.

    Perhatikan saja pada mereka yang bukan krestian namun percaya pada kuasa salib yang boleh menghalau kuasa kejahatan, malah pada waktu mereka percaya bahawa ada kuasa kejahatan di sekeliling mereka,mereka akan menandakan sekeliling mereka dgn huruf( + ) kerana mereka percaya itu akan menakutkan semua kuasa2 kejahatan yang coba menghampiri kawasan mereka...

    Kalau sungguh kita ini orang Krestian tapi malu dengan salib.... tanyakan diri kita... atas dasar apakah kita percaya korban Kristus di salib itu untuk semua umat manusia....dan DarahNya yang tercurah di Golgota di atas Salib itu bagi siapa.

    Tahniah saya ucapkan kepada saudara... semoga katolik itu bukan sekadar kepercayaan atau agama... tapi ia adalah kehidupan yang terindah bersama Allah... Semoga Tuhan memberkatimu

    ReplyDelete
  2. Terimakasih atas teguran saudari.memang masih ada banyak yang saya kurang tahu.komen seperti komen anda memang saya alu-alukan.God Bless you.

    ReplyDelete