susah juga nak biasakan diri guna touch ni.
seperti yang kita tahu,akhirnya YAB pm datuk seri najib tun razak telah membubarkan parlimen pada 3 april yang lalu.manakala hari penamaan calon pada 20 april dan hari mengundi pru13 pada 5 mei.
lucu juga pada masa datuk seri najib mengumumkan pembubaran parlimen.beliau sampai tersilap menyebut tarikh pembubaran yang sepatutnya pada tahun 2013 ke tahun 2012 pula.tapi,bagi saya itu tidak apa.asalkan jangan kesalahan tipu orang kampung,tipu negara,rampas hak orang serta pelbagai kesalahan lain yang biasa dilakukan oleh ahli politik.salah sebut tu biasalah.
yang lucunya,kerusi penentu siapa yang bakal berkuasa di putrajaya ialah Sabah.hebatkan Sabah? dan perang kempen di Sabah juga paling menarik.kita tahu baru-baru ini bn Sabah ada slogan baru.jika lawan mereka terkenal dengan slogan "NI KALILAH",mereka pula membalas dengan "TATAP BN".mungkin dapat ilham dari slogan RTM "tetap unggul".hehe.
saya berharap,kita di Sabah undilah dengan pemikiran yang waras.jangan mengundi kerana pengaruh kempen parti.pastikan kita tahu apa yang kita mahukan.kita tidak mahu undi kita sia-sia kan?tengok sendiri sekeliling kita.apa yang berlaku?jangan hanya dengar sepihak saja.jadilah hakim yang adil dan bukan yang makan suap punya.jangan undi jika hanya mahu ganjaran.kitalah penentunya.pilihlah,bukan kerana populariti.pilihlah yang boleh bekerja untuk kita,bukan yang pijak kepala kita!
INIKALILAH atau TATAP? pilihan di tangan anda.
15 April 2013
10 April 2013
begini rupanya android os!nikalilah!
sekarang saya menulis post ini menggunakan touchschreen tablet android mytec mt29 menurut yang tertulis dikotaknyalah.saya tahulah kalau bukan.
apalah punya nasib.ingatkan,dapat guna keypadnya.bila try sambung,sikrin jadi warna kelabu.terpaksa off kemudian on balik.tu pun berkurun juga menunggu.sia-sia saja beli keypàd.mungkin memang untuk touchschreen saja.lagipun,buatan malaysia.
tapi,saya puas hati jugalah.sebab dia boleh mainkan video dengan lancar tanpa perlu pakai coreplayer.
mungkin inilah puncanya kenapa android os begitu popular.mungkin sudah masanya untuk berubah?sebab sebelum ni rasa asing dengan nama android.sebab terbiasa dengan symbian.
bila kita terlalu terikat dengan yang lama,susah untuk kita menerima yang baru.yang lama tetap terasa lebih baik,jika kita tidak tahu kebaikan yang baru.tapi tak salah jika kita mencuba kan?
semoga esok lebih baru dari hari ini.semoga minggu depan lebih baru dari minggu ini.bulan depan juga.semoga kita membuka hati pada yang baru.
apalah punya nasib.ingatkan,dapat guna keypadnya.bila try sambung,sikrin jadi warna kelabu.terpaksa off kemudian on balik.tu pun berkurun juga menunggu.sia-sia saja beli keypàd.mungkin memang untuk touchschreen saja.lagipun,buatan malaysia.
tapi,saya puas hati jugalah.sebab dia boleh mainkan video dengan lancar tanpa perlu pakai coreplayer.
mungkin inilah puncanya kenapa android os begitu popular.mungkin sudah masanya untuk berubah?sebab sebelum ni rasa asing dengan nama android.sebab terbiasa dengan symbian.
bila kita terlalu terikat dengan yang lama,susah untuk kita menerima yang baru.yang lama tetap terasa lebih baik,jika kita tidak tahu kebaikan yang baru.tapi tak salah jika kita mencuba kan?
semoga esok lebih baru dari hari ini.semoga minggu depan lebih baru dari minggu ini.bulan depan juga.semoga kita membuka hati pada yang baru.
06 April 2013
Apakah makna mengambil air suci sebelum masuk gereja?
Berikut ini adalah ulasan tentang
makna pengambilan air suci
sebelum memasuki gedung
gereja, yang disadur dari tulisan
karya Scott Hahn yang berjudul
"Tanda-tanda Kehidupan, 40
Kebiasaan Katolik dan Akar
Biblisnya" terbitan Dioma
Publishing, 2011, hal.35 :
Pengambilan air suci sebelum
kita memasuki gereja tidak
terlepas dari penghayatan akan
pentingnya air di dalam hidup
manusia, karena air merupakan
simbol penting yang
menggambarkan kehidupan. Ya,
sebab hidup jasmani kita dimulai
di dalam air, demikian pula hidup
rohani kita.
Air merupakan awal kehidupan.
Dalam Kitab Kejadian penciptaan
alam semesta dimulai dengan
"Roh Allah melayang-layang di
atas permukaan air." (Kej 1:2).
Demikian pula yang terjadi dalam
kehidupan setiap manusia, kita
memperoleh wujud insani kita di
dalam kantung cairan, "air
ketuban" dalam rahim ibu; dan
ketika kantung air ini pecah,
kelahiran dimulai.
Demikian pula, kita mengawali
kunjungan kita ke gereja dengan
mencelupkan air ke dalam bejana
air suci, dan dengan air itu kita
membuat tanda salib, yang
mengingatkan kita akan Allah
Tritunggal Mahakudus: Allah
Bapa, Putera dan Roh Kudus,
yang di dalam-Nya kita dibaptis
dan memperoleh kehidupan ilahi.
Sudah sejak jaman Gereja awal,
air digunakan dalam doa
Kristiani. Bapa Gereja abad ke-2,
Tertulianus, mencatat kebiasaan
simbolis membasuh tangan
sebelum menadahkannya dalam
doa (Tertullian, On Prayer, p. 13).
Kebiasaan ini juga sudah ada di
kalangan Yahudi, dan
kemungkinan ini yang dicatat
oleh Rasul Paulus dalam suratnya
kepada Timotius dalam 1 Tim
2:8. Sejarahwan Eusebius (320)
mencatat bahwa sebuah gereja
di Tirus memiliki air mancur pada
pintu masuknya sebagai tempat
kaum beriman membasuh
tangan mereka.
Namun penggunaan air di pintu
masuk gereja bukan sekadar
sebagai tempat membasuh
tangan, tetapi lebih kepada
makna simbolis akan kehidupan
itu sendiri, penyucian/
pertobatan dan kelahiran
kembali. Air itu mengingatkan
kepada air bah di zaman Nabi
Nuh, yang olehnya kemudian
keluarga Nabi Nuh memperoleh
kehidupan baru (lih. Kej 8-9). Air
itu juga mengingatkan kita
kepada Laut Merah yang dilintasi
oleh bangsa Israel saat
dibebaskan dari perbudakan
Mesir (lih. Kel 14:15-31). Namun
terutama, air itu mengingatkan
kita kepada Pembaptisan kita di
mana kita telah dikuburkan
bersama Kristus (lih. KGK 1220)
dan dibangkitkan bersama Dia
dan memperoleh kehidupan baru
"di dalam air dan Roh" (Yoh
3:5) sebagai anak- anak angkat
Allah (lih. KGK 1265).
Menurut St. Thomas Aquinas, air
"menandakan rahmat Roh
Kudus…karena Roh Kudus adalah
sumber yang tak kunjung kering
dari mana mengalir segala
karunia rahmat."(St. Thomas
Aquinas, Commentary on St.
John, p. 577). Kitab Wahyu
meneguhkan hubungan antara
air dan Roh Kudus dengan
menggambarkan rahmat Roh
Kudus sebagai suatu "sungai air
kehidupan, yang jernih bagaikan
kristal, yang mengalir dari tahta
Allah dan tahta Anak
Domba" (Why 2:1). Kita yang
sudah dibaptis, lahir oleh air dan
Roh, dan pengambilan air suci
mengingatkan kita akan karunia
rahmat Allah yang menguduskan
kita, yang kita terima di dalam
Pembaptisan.
Maka tindakan mengambil air
suci sebelum memasuki gereja
merupakan peringatan dan
pembaruan pembaptisan kita.
Juga, penggunaan air suci
merupakan suatu penyegaran,
yang membebaskan kita dari
penindasan si jahat. St. Theresia
dari Avila mengajarkan, "tidak
ada suatu pun yang membuat
roh-roh jahat lari tunggang
langgang – tanpa memalingkan
muka – kecuali air suci." (St
Theresia Avila, The Book of Her
Life).
Jadi jika disimpulkan,
pengambilan air suci di pintu
gereja adalah untuk
mengingatkan kita akan makna
Pembaptisan kita (yaitu
pertobatan,pengudusan,
kehidupan baru di dalam Kristus
dalam kesatuan dengan Allah
Bapa dan Roh Kudus, dan
partisipasi kita sebagai anak-
anak angkat Allah di dalam misi
Kristus) dan pengusiran roh-roh
jahat.
Selanjutnya, kebanyakan gereja
juga memiliki persediaan air suci
sehingga warga paroki dapat
mengambil air suci untuk dibawa
pulang. Sejumlah keluarga
Katolik menyiapkan wadah air
suci kecil pada pintu masuk
rumah/ setiap kamar; dan
olehnya keluarga diingatkan akan
rahmat pembaptisan yang
menguduskan dan
menyelamatkan.
Sumber: website Katolisitas
makna pengambilan air suci
sebelum memasuki gedung
gereja, yang disadur dari tulisan
karya Scott Hahn yang berjudul
"Tanda-tanda Kehidupan, 40
Kebiasaan Katolik dan Akar
Biblisnya" terbitan Dioma
Publishing, 2011, hal.35 :
Pengambilan air suci sebelum
kita memasuki gereja tidak
terlepas dari penghayatan akan
pentingnya air di dalam hidup
manusia, karena air merupakan
simbol penting yang
menggambarkan kehidupan. Ya,
sebab hidup jasmani kita dimulai
di dalam air, demikian pula hidup
rohani kita.
Air merupakan awal kehidupan.
Dalam Kitab Kejadian penciptaan
alam semesta dimulai dengan
"Roh Allah melayang-layang di
atas permukaan air." (Kej 1:2).
Demikian pula yang terjadi dalam
kehidupan setiap manusia, kita
memperoleh wujud insani kita di
dalam kantung cairan, "air
ketuban" dalam rahim ibu; dan
ketika kantung air ini pecah,
kelahiran dimulai.
Demikian pula, kita mengawali
kunjungan kita ke gereja dengan
mencelupkan air ke dalam bejana
air suci, dan dengan air itu kita
membuat tanda salib, yang
mengingatkan kita akan Allah
Tritunggal Mahakudus: Allah
Bapa, Putera dan Roh Kudus,
yang di dalam-Nya kita dibaptis
dan memperoleh kehidupan ilahi.
Sudah sejak jaman Gereja awal,
air digunakan dalam doa
Kristiani. Bapa Gereja abad ke-2,
Tertulianus, mencatat kebiasaan
simbolis membasuh tangan
sebelum menadahkannya dalam
doa (Tertullian, On Prayer, p. 13).
Kebiasaan ini juga sudah ada di
kalangan Yahudi, dan
kemungkinan ini yang dicatat
oleh Rasul Paulus dalam suratnya
kepada Timotius dalam 1 Tim
2:8. Sejarahwan Eusebius (320)
mencatat bahwa sebuah gereja
di Tirus memiliki air mancur pada
pintu masuknya sebagai tempat
kaum beriman membasuh
tangan mereka.
Namun penggunaan air di pintu
masuk gereja bukan sekadar
sebagai tempat membasuh
tangan, tetapi lebih kepada
makna simbolis akan kehidupan
itu sendiri, penyucian/
pertobatan dan kelahiran
kembali. Air itu mengingatkan
kepada air bah di zaman Nabi
Nuh, yang olehnya kemudian
keluarga Nabi Nuh memperoleh
kehidupan baru (lih. Kej 8-9). Air
itu juga mengingatkan kita
kepada Laut Merah yang dilintasi
oleh bangsa Israel saat
dibebaskan dari perbudakan
Mesir (lih. Kel 14:15-31). Namun
terutama, air itu mengingatkan
kita kepada Pembaptisan kita di
mana kita telah dikuburkan
bersama Kristus (lih. KGK 1220)
dan dibangkitkan bersama Dia
dan memperoleh kehidupan baru
"di dalam air dan Roh" (Yoh
3:5) sebagai anak- anak angkat
Allah (lih. KGK 1265).
Menurut St. Thomas Aquinas, air
"menandakan rahmat Roh
Kudus…karena Roh Kudus adalah
sumber yang tak kunjung kering
dari mana mengalir segala
karunia rahmat."(St. Thomas
Aquinas, Commentary on St.
John, p. 577). Kitab Wahyu
meneguhkan hubungan antara
air dan Roh Kudus dengan
menggambarkan rahmat Roh
Kudus sebagai suatu "sungai air
kehidupan, yang jernih bagaikan
kristal, yang mengalir dari tahta
Allah dan tahta Anak
Domba" (Why 2:1). Kita yang
sudah dibaptis, lahir oleh air dan
Roh, dan pengambilan air suci
mengingatkan kita akan karunia
rahmat Allah yang menguduskan
kita, yang kita terima di dalam
Pembaptisan.
Maka tindakan mengambil air
suci sebelum memasuki gereja
merupakan peringatan dan
pembaruan pembaptisan kita.
Juga, penggunaan air suci
merupakan suatu penyegaran,
yang membebaskan kita dari
penindasan si jahat. St. Theresia
dari Avila mengajarkan, "tidak
ada suatu pun yang membuat
roh-roh jahat lari tunggang
langgang – tanpa memalingkan
muka – kecuali air suci." (St
Theresia Avila, The Book of Her
Life).
Jadi jika disimpulkan,
pengambilan air suci di pintu
gereja adalah untuk
mengingatkan kita akan makna
Pembaptisan kita (yaitu
pertobatan,pengudusan,
kehidupan baru di dalam Kristus
dalam kesatuan dengan Allah
Bapa dan Roh Kudus, dan
partisipasi kita sebagai anak-
anak angkat Allah di dalam misi
Kristus) dan pengusiran roh-roh
jahat.
Selanjutnya, kebanyakan gereja
juga memiliki persediaan air suci
sehingga warga paroki dapat
mengambil air suci untuk dibawa
pulang. Sejumlah keluarga
Katolik menyiapkan wadah air
suci kecil pada pintu masuk
rumah/ setiap kamar; dan
olehnya keluarga diingatkan akan
rahmat pembaptisan yang
menguduskan dan
menyelamatkan.
Sumber: website Katolisitas
Kenapa susah sangat?
Minggu depan adalah masa penentuan.mungkin post ini post guna hp yang terakhir.tapi mungkin juga tidak.
Saya tak tahu patutkah saya teruskan atau tidak keinginan saya?kira nak beli tablet android buatan China yang tak semahal Samsung atau jenama terkenal tu.tapi saya tak tahu dapat kah tidak.
Mungkin saya patut lupakan saja.entah kenapa setiap keinginan saya seperti selalu akan menyusahkan orang.saya tak mahu jadi begini!kenapa tak macam yang saya inginkan?
Sebenarnya apa yang patut saya buat?puas hati hanya berblog pakai Hp saja kah?lupakan sajakah?
Entah kenapa saya seperti memerlukan keajaiban sepanjang masa.di dunia yang tiada keajaiban,saya betul-betul tiada harapan.
Mungkin tak jadi lah beli.kalau tunggu,mungkin sudah habis orang beli.saya mau yang ada slot simcard supaya lebih mudah masuk internet sebab kg korongkom ni tiada Wifi.nak buat macam mana?
Kalau tiada,apa boleh buat..........
Saya tak tahu patutkah saya teruskan atau tidak keinginan saya?kira nak beli tablet android buatan China yang tak semahal Samsung atau jenama terkenal tu.tapi saya tak tahu dapat kah tidak.
Mungkin saya patut lupakan saja.entah kenapa setiap keinginan saya seperti selalu akan menyusahkan orang.saya tak mahu jadi begini!kenapa tak macam yang saya inginkan?
Sebenarnya apa yang patut saya buat?puas hati hanya berblog pakai Hp saja kah?lupakan sajakah?
Entah kenapa saya seperti memerlukan keajaiban sepanjang masa.di dunia yang tiada keajaiban,saya betul-betul tiada harapan.
Mungkin tak jadi lah beli.kalau tunggu,mungkin sudah habis orang beli.saya mau yang ada slot simcard supaya lebih mudah masuk internet sebab kg korongkom ni tiada Wifi.nak buat macam mana?
Kalau tiada,apa boleh buat..........
04 April 2013
Fakta Menarik Tentang Jepun
post kali ini mengenai Jepun.dapat info dari kawan facebook.(entah dia dapat dari mana)Jepun Ialah negara yang mengkagumkan pada masa ini.lebih-lebih lagi kepada peminat Anime.hehehe.
Fakta di Jepun
1. Di Jepun di ajar pada awal
sekolah rendah sehingga darjah
enam dengan satu matapelajaran
yang dinamakann "Jalan kearah
Akhlak" dimana pelajar
mempelajari akhlak/etika dan
cara berdepan dengan orang.
2. Tidak ada kegagalan/failure
pada awal sekolah rendah
sehingga ke peringkat tiga
pertengahan, kerana objektifnya
ialah mendidik dan menanamkan
konsep dan pembentukan
pribadi/watak, bukan sahaja
pendidikan dan indoktrinasi
(dictation).
3. Jepun walaupun salah satu
Negara terkaya didunia, mereka
tidak mempunyai orang gaji
(servants), ibu dan bapa
bertanggungjawab di rumah dan
keatas anak-anak mereka.
4. Kanak-kanak Jepun
membersihkan sekolah mereka
setiap hari selama 20min
bersama-sama guru mereka.
Faktor ini membawa kearah
kemunculan generasi Jepun yang
sederhana dan minat kearah
kebersihan.
5. Kanak-kanak disekolah akan
membawa berus gigi yang telah
di "disinfected" /sterilkan, dan
mereka membersihkan gigi
mereka disekolah setiap kali
lepas makan bagi mengekalkan
kesihatan pada usia yang muda.
6. Pengetua sekolah akan
memakan makanan pelajarnya
selama setengah jam bagi
memastikan keselamatan
mereka, kerana pengetua
menganggap pelajar adalah masa
depan Jepun yang perlu diberi
perlindungan.
7. Pekerja pembersihan di Jepun
digelar sebagai "Jurutera
Kesihatan" yang gajinya
sebanyak 5000 hingga 8000 USD
sebulan, tertakluk kepada ujian
bertulis dan lisan.
8. Di larangan mengunakan
handphone didalam tren/
keretapi, restoran dan tempat-
tempat yang tertutup, dan
dinamakan status 'silent' di
handphone sebagai "akhlak/
etika"
9. Jika anda pergi ke restauran
buffet di Jepun, anda akan dapati
bahawa setiap orang akan
mengambil makanan dengan
kadar yang di perlukan sahaja,
dan tidak akan meninggalkan
apa-apa makanan diatas pingan.
10. Kadar kelambatan keretapi/
tren adalah sebanyak 7 saat
sahaja dalam satu tahun, ini
kerana mereka adalah orang
yang tahu akan nilai masa, dan
gemar kepada ketepatan saat
dan minit.
matawang Jepun ialah Yen.nilainya dibanding duit malaysia ialah RM 1 sama dengan lebih kurang 33 yen.ada orang kata nilai wang malaysia lebih tinggi,sebenarnya silap.kita tahu Rm 1 bukan angka terendah matawang malaysia kerana RM 1 adalah seratus sen.1 sen barulah angka terendah.tapi matawang Jepun agak pelik sedikit sebab angka terendah ialah 1 yen tanpa sen-sen lagi.jika Jepun turut menggunakan sen seperti ringgit,maka nilai sebenar RM 1 lebih kurang 33 sen jepun saja!anda tidak akan menemui 50 yen dalam bentuk wang kertas kerana 50 yen hanya ada dalam bentuk duit syiling!
Apapun,kegigihan Jepun untuk berjaya memang wajar dicontohi.dan watak gadis anime memang sangat comel!hehehe.
01 April 2013
April Fools' Day: Origin and History The uncertain origins of a foolish day
by David Johnson and Shmuel
Ross
April Fools' Day, sometimes
called All Fools' Day, is one of
the most light-hearted days of
the year. Its origins are
uncertain. Some see it as a
celebration related to the turn
of the seasons, while others
believe it stems from the
adoption of a new calendar.
New Year's Day Moves
Ancient cultures, including those
of the Romans and Hindus,
celebrated New Year's Day on or
around April 1. It closely follows
the vernal equinox (March 20th
or March 21st.) In medieval
times, much of Europe
celebrated March 25, the Feast of Annunciation, as the
beginning of the new year.
In 1582, Pope Gregory XIII
ordered a new calendar (the
Gregorian Calendar) to replace
the old Julian Calendar. The new
calendar called for New Year's
Day to be celebrated Jan. 1. That
year, France adopted the
reformed calendar and shifted
New Year's day to Jan. 1.
According to a popular
explanation, many people either
refused to accept the new date,
or did not learn about it, and
continued to celebrate New
Year's Day on April 1. Other
people began to make fun of
these traditionalists, sending
them on "fool's errands" or
trying to trick them into
believing something false.
Eventually, the practice spread
throughout Europe.
Problems With This Explanation
There are at least two
difficulties with this
explanation. The first is that it
doesn't fully account for the
spread of April Fools' Day to
other European countries. The
Gregorian calendar was not
adopted by England until 1752,
for example, but April Fools' Day
was already well established
there by that point. The second
is that we have no direct
historical evidence for this
explanation, only conjecture,
and that conjecture appears to
have been made more recently.
Constantine and Kugel
Another explanation of the
origins of April Fools' Day was
provided by Joseph Boskin, a
professor of history at Boston
University. He explained that the
practice began during the reign
of Constantine, when a group of
court jesters and fools told the
Roman emperor that they could
do a better job of running the
empire. Constantine, amused,
allowed a jester named Kugel to
be king for one day. Kugel
passed an edict calling for
absurdity on that day, and the
custom became an annual
event.
"In a way," explained Prof.
Boskin, "it was a very serious
day. In those times fools were
really wise men. It was the role
of jesters to put things in
perspective with humor."
This explanation was brought to
the public's attention in an
Associated Press article printed
by many newspapers in 1983.
There was only one catch:
Boskin made the whole thing
up. It took a couple of weeks for
the AP to realize that they'd
been victims of an April Fools'
joke themselves.
Spring Fever
It is worth noting that many
different cultures have had days
of foolishness around the start
of April, give or take a couple of
weeks. The Romans had a
festival named Hilaria on March
25, rejoicing in the resurrection
of Attis. The Hindu calendar has
Holi, and the Jewish calendar
has Purim. Perhaps there's
something about the time of
year, with its turn from winter
to spring, that lends itself to
lighthearted celebrations.
Observances Around the World
April Fools' Day is observed
throughout the Western world.
Practices include sending
someone on a "fool's errand,"
looking for things that don't
exist; playing pranks; and trying
to get people to believe
ridiculous things.
The French call April 1 Poisson
d'Avril, or "April Fish." French
children sometimes tape a
picture of a fish on the back of
their schoolmates, crying
"Poisson d'Avril" when the
prank is discovered.
Source
Http://www.infoplease.com/spot/aprilfools1.html
Dont be Fool on this April Fool.hahahaha.
Ross
April Fools' Day, sometimes
called All Fools' Day, is one of
the most light-hearted days of
the year. Its origins are
uncertain. Some see it as a
celebration related to the turn
of the seasons, while others
believe it stems from the
adoption of a new calendar.
New Year's Day Moves
Ancient cultures, including those
of the Romans and Hindus,
celebrated New Year's Day on or
around April 1. It closely follows
the vernal equinox (March 20th
or March 21st.) In medieval
times, much of Europe
celebrated March 25, the Feast of Annunciation, as the
beginning of the new year.
In 1582, Pope Gregory XIII
ordered a new calendar (the
Gregorian Calendar) to replace
the old Julian Calendar. The new
calendar called for New Year's
Day to be celebrated Jan. 1. That
year, France adopted the
reformed calendar and shifted
New Year's day to Jan. 1.
According to a popular
explanation, many people either
refused to accept the new date,
or did not learn about it, and
continued to celebrate New
Year's Day on April 1. Other
people began to make fun of
these traditionalists, sending
them on "fool's errands" or
trying to trick them into
believing something false.
Eventually, the practice spread
throughout Europe.
Problems With This Explanation
There are at least two
difficulties with this
explanation. The first is that it
doesn't fully account for the
spread of April Fools' Day to
other European countries. The
Gregorian calendar was not
adopted by England until 1752,
for example, but April Fools' Day
was already well established
there by that point. The second
is that we have no direct
historical evidence for this
explanation, only conjecture,
and that conjecture appears to
have been made more recently.
Constantine and Kugel
Another explanation of the
origins of April Fools' Day was
provided by Joseph Boskin, a
professor of history at Boston
University. He explained that the
practice began during the reign
of Constantine, when a group of
court jesters and fools told the
Roman emperor that they could
do a better job of running the
empire. Constantine, amused,
allowed a jester named Kugel to
be king for one day. Kugel
passed an edict calling for
absurdity on that day, and the
custom became an annual
event.
"In a way," explained Prof.
Boskin, "it was a very serious
day. In those times fools were
really wise men. It was the role
of jesters to put things in
perspective with humor."
This explanation was brought to
the public's attention in an
Associated Press article printed
by many newspapers in 1983.
There was only one catch:
Boskin made the whole thing
up. It took a couple of weeks for
the AP to realize that they'd
been victims of an April Fools'
joke themselves.
Spring Fever
It is worth noting that many
different cultures have had days
of foolishness around the start
of April, give or take a couple of
weeks. The Romans had a
festival named Hilaria on March
25, rejoicing in the resurrection
of Attis. The Hindu calendar has
Holi, and the Jewish calendar
has Purim. Perhaps there's
something about the time of
year, with its turn from winter
to spring, that lends itself to
lighthearted celebrations.
Observances Around the World
April Fools' Day is observed
throughout the Western world.
Practices include sending
someone on a "fool's errand,"
looking for things that don't
exist; playing pranks; and trying
to get people to believe
ridiculous things.
The French call April 1 Poisson
d'Avril, or "April Fish." French
children sometimes tape a
picture of a fish on the back of
their schoolmates, crying
"Poisson d'Avril" when the
prank is discovered.
Source
Http://www.infoplease.com/spot/aprilfools1.html
Dont be Fool on this April Fool.hahahaha.
Subscribe to:
Posts (Atom)