Hehehe.Saya memang suka berinternet ni.dulu saya pernah mau cuba komputer di pusat internet percuma,konon untuk tempat belajar IT,tahun berapa tu,saya tak ingat dah.tapi ada perempuan tu tengok saya lain macam saja.macam tak pernah nampak orang kurang upaya saja.temberang betul!tapi ada seorang makcik tu nampak kampungan dia ajar juga.saya tunggulah. tapi bila nampak saya terus dia padam komputer di situ.ada kawan dia kata masih nak main pun dia kata tak boleh.entah apa yang dia nampak pada saya sampai reaksi dia begitu.binawe!ingat saya ni makan orangkah?
Sejak hari itu,saya berazam,saya mau komputer saya sendiri.baru boleh berinternet puas-puas.baru puas hati.tapi masa tu komputer mahal.lagipun dimana juga saya boleh letak.
beberapa tahun selepas itu,barulah saya tahu handphone pun boleh masuk internet.jadi saya beli lah yang murah sikit.mula-mula saya beli nokia 3220.harga dia masa tu lebih-kurang dalam RM3 ratus.hasil kumpul duit bantuan Oku selama 5 bulan.waktu tu bantuan yang saya terima baru dalam RM85 sebulan.waktu tu dalam tahun 2007 kalau tidak silap.lepas tu bila saya nampak abang saya beli smartphone ada memory card,saya pun mahu lagi.sebab penuh sudah 3220 saya dengan gambar watak anime.(hehe) jadi saya mau yang ada memory card supaya boleh download video,gambar dan lagu.saya kumpul lagi duit.saya ambil lagi sikit simpanan saya di akaun ASB saya,padahal belum sampai seribu pun.mak saya marah waktu tu.dia cakap bagus kumpul duit untuk masa depan.saya cakaplah sama dia nanti saya kumpullah balik.last-last terbeli juga nokia 3230.lepas tu saya kotakan janji.kumpul balik duit yang sudah diguna tu.bila saya balik-balik mau simpan seratus,last-last lebih banyak juga.
Kemudian tu 3230 lagi buat masalah.8 bulan lepas dibeli,penekan dia lagi rosak.lagipun skrin dia ada masalah.ngam-ngam waktu tu ada urusan tanah kami disana Natu.ada orang tu (kami kenal dia ni.tapi tak sangka dia nak menipu.) kata tanah tu ada masalah.jadi kami terpaksa jual tanah tu.konon berlapis geran kami.jadi kami diberi pampasan konon dalam tidak sampai 2 ribu.bukan kami saja,tapi banyak orang kampung juga kena tipu.entah berapa ekar tanah kami situ kami pun tak tahu.dengan duit pampasan untuk bahagian saya konon tu,saya beli handphone yang saya pakai sekarang ni dalam november 2008 kalau tidak silap.yang lebihan dia simpan lagi di akaun saya.satu kali terbongkar,tu taukey patut mau bayar kami lebih dari itu.dan geran itu sebenarnya tidak bermasalah.apalagi,marahlah orang kampung.sebab orang tu dapat untung dalam entah berapa juta tu, hasil menipu!kes tu sampai sekarang pun belum selesai.
Sekarang saya pasang angan-angan lagi.macam tak pandai puas pula.hehehe
Ini nampak bagus.full QWERTY.mungkin ngam ni saya pakai untuk berblog.bentuk dia pun saya suka.
Ini pun bagus.expressmusic.boleh main N-gage lagi.ada Full QWERTY juga.
Ini paling saya mau.skrin besar.ngam untuk tengok movie.boleh sambung TV lagi pasal ada TV-out.ada full QWERTY juga.boleh main N-gage juga.
Entahlah.bilalah baru ada cukup duit lagi?kalau saya kasi keluar lagi simpanan saya,takut nanti marah lagi orangtua saya?
Hahaha.macam tak pandai bersyukur pula.saya punya sekarang pun bagus bah.
Tapi ini rupa lama dia.sekarang rupa dia dibawah ni.
Keypard dia dah pecah.rupa dia sebelum ni lebih teruk.kalau bukan pasal abang saya mau tukar housing handphone dia,(abang saya punya yang 8GB.)belum tentu saya dapat tukar cover keypard dia.yang lama punya sudah pecah!nampak besi sudah sepatutnya penekan nombor dia.hahaha.perasankah warna merah di tengah penekan arah dia?hahaha.
31 May 2012
19 May 2012
Wawasan Siang: Ajaran Sesat Collyridianisme (Penyembahan terhadap Bunda Maria)
Hampir semua ajaran sesat yang
menyerang pada abad-abad
pertama Gereja Katolik berkaitan
dengan Tritunggal atau
Kristologi. Namun ajaran sesat
Collyridianisme berbeda. Ajaran
sesat ini berkaitan dengan
Mariologi di mana sekte
Collyridianis ini mengajarkan
penyembahan dan penuhanan
terhadap Bunda Maria.
Bidaah ini hadir pada sekitar
tahun 350-450 di wilayah Arabia.
Tidak diketahui siapa pendiri
sekte ini dan sedikit sekali
informasi yang bisa kita ketahui
sekarang tentang sekte ini. Selain
itu, tampaknya karena bidaah ini
hadir pertama-tama di Arabia,
maka orang-orang di sana
kemudian menyangka bahwa
Allah Tritunggal adalah Bapa,
Yesus Kristus dan Bunda Maria.
Sampai sekarang pun kita masih
bisa mendengar sangkaan seperti
ini.
Kesesatan Collyridian ini
sederhana: Mereka menyembah
Bunda Maria. Hal ini secara
langsung bertentangan dengan
pengajaran Gereja Katolik yang
mengutuk penyembahan berhala
yang juga telah dikutuk oleh
Allah sendiri: “Jangan ada
padamu allah lain di hadapan-
Ku.” (Kel 20:3; Ul 5:7) Devosi
terhadap Bunda Maria dalam
sekte ini kemudian
dikembangkan sebagai
Penyembahan (Idolatri/
Pemberhalaan) terhadap Bunda
Maria. Gereja Katolik memang
mengajarkan penghormatan
tinggi (hiperdulia) terhadap
Bunda Maria yang diyakini
Perawan Selamanya, Bunda Allah,
Pengantara Segala Rahmat, dll.
Tetapi sekte ini melewati batas
seharusnya dalam penghormatan
terhadap Bunda Maria sehingga
mereka malah jatuh kepada
penyembahan terhadap Bunda
Maria.
Detail mengenai Collyridianisme
ini sangat sedikit tetapi secara
spesifik kita bisa mengetahui
bahwa sekte ini
mempersembahkan Kurban
Ekaristi kepada Bunda Maria. Hal
ini bertentangan dengan Gereja
Katolik yang selalu
mempersembahkan Kurban
Ekaristi kepada Allah dan tidak
kepada yang lain termasuk
Bunda Maria. Illustrasinya
demikian: Dalam Doa Syukur
Agung I (Pertama) terdapat teks:
“Oleh karena itu ya Bapa, kami
mengenangkan Yesus Kristus,
Putera-Mu, yang telah menderita
bangkit dari alam maut dan naik
ke surga dengan mulia. Kami,
umat-Mu, mempersembahkan
kurban yang suci murni, yakni
Roti Kehidupan Abadi dan Piala
Keselamatan Kekal.”
Namun, dalam sekte ini, doa ini
digubah sedemikian rupa
sehingga kira-kira menjadi
demikian untuk menunjukkan
kurban Ekaristi dipersembahkan
kepada Bunda Maria,
“Oleh karena itu ya Bunda
Maria, kami mengenangkan Yesus
Kristus, Putera-Mu, yang telah
menderita bangkit dari alam
maut dan naik ke surga dengan
mulia. Kami, umat-Mu,
mempersembahkan kurban yang
suci murni, yakni Roti Kehidupan
Abadi dan Piala Keselamatan
Kekal.”
Para Bapa Gereja Katolik dengan
segera mengetahui keberadaan
ajaran sesat ini dan mereka
menolaknya. Tokoh terkemuka
penentang ajaran Collyridianisme
ini adalah Bapa Gereja Epifanius
(315-403), Uskup Salamis.
Epifanius terkenal sebagai orang
yang sangat terpelajar dan
pertapa suci. Ia adalah teman
dekat St. Hieronimus, seorang
Bapa Gereja Barat yang terkenal
yang menerjemahkan Kitab Suci
dari bahasa Yunani ke bahasa
Latin atas perintah Paus St.
Damasus I. Namun, Epifanius ini
adalah orang yang dikenal sangat
bertemperamen tinggi dan keras
sehingga tidak sedikit pula uskup
lain yang kesal terhadapnya.
Epifanius membuat tulisan
melawan ajaran sesat
Collyridianisme dalam buku
apologetiknya yang terkenal,
Panarion (artinya Kotak Obat-
obatan). Buku ini berisi
sanggahan-sanggahan Epifanius
terhadap lebih dari 80 jenis
ajaran sesat yang dia ketahui
pada zamannya. Dalam buku ini,
dia menyanggah dua ajaran sesat
ekstrim dan saling bertolak-
belakang mengenai Bunda Maria,
yaitu Collyridianisme (yang
menuhankan Bunda Maria) dan
Antidicomarianitisme, sebuah
sekte Arab yang merendahkan
dan melecehkan status dan
kebajikan Bunda Maria serta
mengklaim bahwa Bunda Maria
melakukan hubungan suami istri
dengan Yosef sehingga Bunda
Maria tidak dapat diyakini Yang
Tetap Perawan Selamanya. (bdk:
Panarion 78:1)
Anggota sekte Collyridianisme
adalah pertama-tama para
wanita yang mengembangkan
kombinasi sinkretistik antara
Tradisi Katolik dengan tradisi
pemujaan terhadap dewi-dewi
pagan. Epifanius menulis:
“Beberapa wanita di Arabia
telah memperkenalkan
pengajaran yang tak masuk akal
dari Thracia: [yaitu] bagaimana
mereka mempersembahkan
kurban roti dalam nama Maria
yang Perawan Selamanya, dan
semua [dari mereka] mengambil
bagian dalam roti
ini.” (Panarion 78:13).
Epifanius menekankan perbedaan
antara Bunda Maria dan Allah:
“Sekarang tubuh Bunda Maria
memang adalah suci, tetapi itu
bukanlah Allah; Perawan [Maria]
memang adalah seorang
perawan dan dihormati, tetapi ia
tidak diberikan bagi kita untuk
disembah, melainkan ia sendiri
menyembah Dia yang lahir dalam
daging dari ia. ... Menghormati
Maria, tetapi hendaklah Bapa,
Putera dan Roh Kudus disembah,
hendaklah tidak seorang pun
menyembah Maria, ... sekalipun
Maria adalah tercantik dan kudus
dan terhormat, tetapi ia ada
tidak untuk
disembah.” (Panarion 79:1,4)
Bersama Epifanius, kita dapat
berkata bahwa siapapun yang
menyembah Maria atau ciptaan
lainnya berarti telah melakukan
penyembahan berhala dan harus
ditegur. Kita sebaiknya melihat
ke dalam Kitab Suci, pada kasus
di mana malaikat menegur St.
Yohanes karena tindakannya
menyembah malaikat: “Maka
tersungkurlah aku di depan
kakinya untuk menyembah dia,
tetapi ia berkata kepadaku:
Janganlah berbuat demikian! Aku
adalah hamba, sama dengan
engkau dan saudara-saudaramu,
yang memiliki kesaksian Yesus.
Sembahlah Allah! ... ” (Wahyu
19:10) Tidak diragukan lagi
bahwa Santa Perawan Maria
sendiri akan berkata hal ini
kepada siapapun yang berusaha
menyembah dia.
Collyridianisme Modern
Collyridianisme dapat dilihat
sekarang dalam berbagai bentuk.
Kelompok “Hiper-Marian” dan
para penulis yang terlalu
meninggikan Bunda Maria dan
sangat fokus terhadapnya
sehingga tidak jarang
mengecualikan Kristus dapat
dikatakan bersalah atas usaha
penyembahan berhala atau
pemuliaan Maria melebihi Kristus.
Di samping itu, muncul pula
gerakan feminisme modern yang
memuja seorang wanita sebagai
yang ilahi dan berusaha
menggambarkan kembali Allah
dalam konteks dan istilah feminis
seperti beberapa kelompok
wanita Korea di Bandung yang
menyebutkan “Allah itu ibu
kita.” dsb.
Di samping itu, devosi yang
berlebihan oleh umat Katolik
dapat dianggap penyembahan
berhala. Contoh sederhana ketika
kita lebih memilih duduk berdoa
Rosario di gua Maria ketimbang
melaksanakan kewajiban kita
mengikuti Perayaan Ekaristi pada
hari Minggu. Dapat pula devosi
berlebihan ini ditunjukkan oleh
gelar dan ucapan kita kepada
Bunda Maria. Tidak jarang kita
mendengar umat Katolik
menyebutkan, “Bunda Maria,
sumber segala rahmat,
ampunilah dosa kami.” Padahal,
Sumber Segala Rahmat itu adalah
Allah sendiri sedangkan Bunda
Maria hanya dapat digelari
Pengantara Segala Rahmat
karena mengandung Yesus,
Putera Allah, Sumber Segala
Rahmat itu sendiri. Juga, kita
tidak bisa memohon ampun dosa
kepada Bunda Maria karena
Bunda Maria tidak punya hak
untuk itu. Kita dapat meminta
Bunda Maria mendoakan kita
atau melindungi kita, tetapi
meminta ampun dosa tidak
dapat kita lakukan kepada Bunda
Maria.
Gereja Katolik dalam usaha
mencegah devosi berlebihan dan
keliru ini, menetapkan agar
semua buku doa dan buku devosi
mendapatkan Nihil Obstat dan
Imprimatur dari hierarki
setempat sehingga ada jaminan
aman untuk digunakan oleh
umat Katolik dan umat Katolik
dapat mengetahui gelar apa dan
ucapan apa yang diperbolehkan
untuk kita berikan terhadap
Bunda Maria. Hal ini juga untuk
menunjukkan kepada umat non-
Kristen Katolik bahwa Gereja
Katolik tidak menyembah Bunda
Maria seperti yang dilakukan oleh
Collyridianis. Juga, umat Katolik
dapat berargumen membela
ajaran Gereja bahwa Katolik tidak
menyembah Bunda Maria dengan
menunjukkan fakta bahwa
Ekaristi, Puncak Kehidupan orang
Katolik, hanya dapat
dipersembahkan kepada Allah,
tidak kepada Bunda Maria.
Pax et Bonum. Artikel ini ditulis
oleh Indonesian Papist untuk
memperingati Bulan Maria, Mei
2012.
Referensi:
Collyridianism oleh Patrick
Madrid dalam Majalah Katolik,
“This Rock” edisi tahun 1994
yang diterbitkan di Amerika
Serikat.
menyerang pada abad-abad
pertama Gereja Katolik berkaitan
dengan Tritunggal atau
Kristologi. Namun ajaran sesat
Collyridianisme berbeda. Ajaran
sesat ini berkaitan dengan
Mariologi di mana sekte
Collyridianis ini mengajarkan
penyembahan dan penuhanan
terhadap Bunda Maria.
Bidaah ini hadir pada sekitar
tahun 350-450 di wilayah Arabia.
Tidak diketahui siapa pendiri
sekte ini dan sedikit sekali
informasi yang bisa kita ketahui
sekarang tentang sekte ini. Selain
itu, tampaknya karena bidaah ini
hadir pertama-tama di Arabia,
maka orang-orang di sana
kemudian menyangka bahwa
Allah Tritunggal adalah Bapa,
Yesus Kristus dan Bunda Maria.
Sampai sekarang pun kita masih
bisa mendengar sangkaan seperti
ini.
Kesesatan Collyridian ini
sederhana: Mereka menyembah
Bunda Maria. Hal ini secara
langsung bertentangan dengan
pengajaran Gereja Katolik yang
mengutuk penyembahan berhala
yang juga telah dikutuk oleh
Allah sendiri: “Jangan ada
padamu allah lain di hadapan-
Ku.” (Kel 20:3; Ul 5:7) Devosi
terhadap Bunda Maria dalam
sekte ini kemudian
dikembangkan sebagai
Penyembahan (Idolatri/
Pemberhalaan) terhadap Bunda
Maria. Gereja Katolik memang
mengajarkan penghormatan
tinggi (hiperdulia) terhadap
Bunda Maria yang diyakini
Perawan Selamanya, Bunda Allah,
Pengantara Segala Rahmat, dll.
Tetapi sekte ini melewati batas
seharusnya dalam penghormatan
terhadap Bunda Maria sehingga
mereka malah jatuh kepada
penyembahan terhadap Bunda
Maria.
Detail mengenai Collyridianisme
ini sangat sedikit tetapi secara
spesifik kita bisa mengetahui
bahwa sekte ini
mempersembahkan Kurban
Ekaristi kepada Bunda Maria. Hal
ini bertentangan dengan Gereja
Katolik yang selalu
mempersembahkan Kurban
Ekaristi kepada Allah dan tidak
kepada yang lain termasuk
Bunda Maria. Illustrasinya
demikian: Dalam Doa Syukur
Agung I (Pertama) terdapat teks:
“Oleh karena itu ya Bapa, kami
mengenangkan Yesus Kristus,
Putera-Mu, yang telah menderita
bangkit dari alam maut dan naik
ke surga dengan mulia. Kami,
umat-Mu, mempersembahkan
kurban yang suci murni, yakni
Roti Kehidupan Abadi dan Piala
Keselamatan Kekal.”
Namun, dalam sekte ini, doa ini
digubah sedemikian rupa
sehingga kira-kira menjadi
demikian untuk menunjukkan
kurban Ekaristi dipersembahkan
kepada Bunda Maria,
“Oleh karena itu ya Bunda
Maria, kami mengenangkan Yesus
Kristus, Putera-Mu, yang telah
menderita bangkit dari alam
maut dan naik ke surga dengan
mulia. Kami, umat-Mu,
mempersembahkan kurban yang
suci murni, yakni Roti Kehidupan
Abadi dan Piala Keselamatan
Kekal.”
Para Bapa Gereja Katolik dengan
segera mengetahui keberadaan
ajaran sesat ini dan mereka
menolaknya. Tokoh terkemuka
penentang ajaran Collyridianisme
ini adalah Bapa Gereja Epifanius
(315-403), Uskup Salamis.
Epifanius terkenal sebagai orang
yang sangat terpelajar dan
pertapa suci. Ia adalah teman
dekat St. Hieronimus, seorang
Bapa Gereja Barat yang terkenal
yang menerjemahkan Kitab Suci
dari bahasa Yunani ke bahasa
Latin atas perintah Paus St.
Damasus I. Namun, Epifanius ini
adalah orang yang dikenal sangat
bertemperamen tinggi dan keras
sehingga tidak sedikit pula uskup
lain yang kesal terhadapnya.
Epifanius membuat tulisan
melawan ajaran sesat
Collyridianisme dalam buku
apologetiknya yang terkenal,
Panarion (artinya Kotak Obat-
obatan). Buku ini berisi
sanggahan-sanggahan Epifanius
terhadap lebih dari 80 jenis
ajaran sesat yang dia ketahui
pada zamannya. Dalam buku ini,
dia menyanggah dua ajaran sesat
ekstrim dan saling bertolak-
belakang mengenai Bunda Maria,
yaitu Collyridianisme (yang
menuhankan Bunda Maria) dan
Antidicomarianitisme, sebuah
sekte Arab yang merendahkan
dan melecehkan status dan
kebajikan Bunda Maria serta
mengklaim bahwa Bunda Maria
melakukan hubungan suami istri
dengan Yosef sehingga Bunda
Maria tidak dapat diyakini Yang
Tetap Perawan Selamanya. (bdk:
Panarion 78:1)
Anggota sekte Collyridianisme
adalah pertama-tama para
wanita yang mengembangkan
kombinasi sinkretistik antara
Tradisi Katolik dengan tradisi
pemujaan terhadap dewi-dewi
pagan. Epifanius menulis:
“Beberapa wanita di Arabia
telah memperkenalkan
pengajaran yang tak masuk akal
dari Thracia: [yaitu] bagaimana
mereka mempersembahkan
kurban roti dalam nama Maria
yang Perawan Selamanya, dan
semua [dari mereka] mengambil
bagian dalam roti
ini.” (Panarion 78:13).
Epifanius menekankan perbedaan
antara Bunda Maria dan Allah:
“Sekarang tubuh Bunda Maria
memang adalah suci, tetapi itu
bukanlah Allah; Perawan [Maria]
memang adalah seorang
perawan dan dihormati, tetapi ia
tidak diberikan bagi kita untuk
disembah, melainkan ia sendiri
menyembah Dia yang lahir dalam
daging dari ia. ... Menghormati
Maria, tetapi hendaklah Bapa,
Putera dan Roh Kudus disembah,
hendaklah tidak seorang pun
menyembah Maria, ... sekalipun
Maria adalah tercantik dan kudus
dan terhormat, tetapi ia ada
tidak untuk
disembah.” (Panarion 79:1,4)
Bersama Epifanius, kita dapat
berkata bahwa siapapun yang
menyembah Maria atau ciptaan
lainnya berarti telah melakukan
penyembahan berhala dan harus
ditegur. Kita sebaiknya melihat
ke dalam Kitab Suci, pada kasus
di mana malaikat menegur St.
Yohanes karena tindakannya
menyembah malaikat: “Maka
tersungkurlah aku di depan
kakinya untuk menyembah dia,
tetapi ia berkata kepadaku:
Janganlah berbuat demikian! Aku
adalah hamba, sama dengan
engkau dan saudara-saudaramu,
yang memiliki kesaksian Yesus.
Sembahlah Allah! ... ” (Wahyu
19:10) Tidak diragukan lagi
bahwa Santa Perawan Maria
sendiri akan berkata hal ini
kepada siapapun yang berusaha
menyembah dia.
Collyridianisme Modern
Collyridianisme dapat dilihat
sekarang dalam berbagai bentuk.
Kelompok “Hiper-Marian” dan
para penulis yang terlalu
meninggikan Bunda Maria dan
sangat fokus terhadapnya
sehingga tidak jarang
mengecualikan Kristus dapat
dikatakan bersalah atas usaha
penyembahan berhala atau
pemuliaan Maria melebihi Kristus.
Di samping itu, muncul pula
gerakan feminisme modern yang
memuja seorang wanita sebagai
yang ilahi dan berusaha
menggambarkan kembali Allah
dalam konteks dan istilah feminis
seperti beberapa kelompok
wanita Korea di Bandung yang
menyebutkan “Allah itu ibu
kita.” dsb.
Di samping itu, devosi yang
berlebihan oleh umat Katolik
dapat dianggap penyembahan
berhala. Contoh sederhana ketika
kita lebih memilih duduk berdoa
Rosario di gua Maria ketimbang
melaksanakan kewajiban kita
mengikuti Perayaan Ekaristi pada
hari Minggu. Dapat pula devosi
berlebihan ini ditunjukkan oleh
gelar dan ucapan kita kepada
Bunda Maria. Tidak jarang kita
mendengar umat Katolik
menyebutkan, “Bunda Maria,
sumber segala rahmat,
ampunilah dosa kami.” Padahal,
Sumber Segala Rahmat itu adalah
Allah sendiri sedangkan Bunda
Maria hanya dapat digelari
Pengantara Segala Rahmat
karena mengandung Yesus,
Putera Allah, Sumber Segala
Rahmat itu sendiri. Juga, kita
tidak bisa memohon ampun dosa
kepada Bunda Maria karena
Bunda Maria tidak punya hak
untuk itu. Kita dapat meminta
Bunda Maria mendoakan kita
atau melindungi kita, tetapi
meminta ampun dosa tidak
dapat kita lakukan kepada Bunda
Maria.
Gereja Katolik dalam usaha
mencegah devosi berlebihan dan
keliru ini, menetapkan agar
semua buku doa dan buku devosi
mendapatkan Nihil Obstat dan
Imprimatur dari hierarki
setempat sehingga ada jaminan
aman untuk digunakan oleh
umat Katolik dan umat Katolik
dapat mengetahui gelar apa dan
ucapan apa yang diperbolehkan
untuk kita berikan terhadap
Bunda Maria. Hal ini juga untuk
menunjukkan kepada umat non-
Kristen Katolik bahwa Gereja
Katolik tidak menyembah Bunda
Maria seperti yang dilakukan oleh
Collyridianis. Juga, umat Katolik
dapat berargumen membela
ajaran Gereja bahwa Katolik tidak
menyembah Bunda Maria dengan
menunjukkan fakta bahwa
Ekaristi, Puncak Kehidupan orang
Katolik, hanya dapat
dipersembahkan kepada Allah,
tidak kepada Bunda Maria.
Pax et Bonum. Artikel ini ditulis
oleh Indonesian Papist untuk
memperingati Bulan Maria, Mei
2012.
Referensi:
Collyridianism oleh Patrick
Madrid dalam Majalah Katolik,
“This Rock” edisi tahun 1994
yang diterbitkan di Amerika
Serikat.
14 May 2012
Laporan Harian Metro Yang Tidak Berasas
Baru-baru ini heboh di facebook dan beberapa blog disebabkan laporan akhbar Harian Metro.ramai kawan dari sarawak turut mengutuk laporan tidak berasas seperti dalam gambar ini
Siapa pun sepatutnya faham apa perasaan kaum penan bila baca laporan ini.mengapa pengarang berita ini seperti tak berotak?sekarang ni zaman apa?kenapa masih pandang rendah pada kaum lain?
Tempat kaum penan memang tak dimajukan.tapi laporan ini seolah-olah mencaci dan menghina kaum tersebut.tak adakah adat kaum penan?atau pengarang akhbar ini yang tak berotak?semua manusia pun,lebih-lebih lagi suku kaum di Sarawak saya percaya ada adat yang melarang perkahwinan seperti ini.atau inilah mentaliti dari orang yang kononnya "maju"?dia fikir orang sarawak ni macam binatang?
Saya turut bersimpati pada orang sarawak.walaupun saya dari sabah,tapi tuduhan itu terasa juga sebab sama-sama dari malaysia timur,yang mana selalu diejek oleh segelintir orang semenanjung sebagai "tinggal atas pokok".
Kepada Harian Metro,saya harap ubahlah perangai tu.minta maaf secara terbuka dan jangan ulanginya lagi.buanglah mentaliti suka pandang rendah kaum lain.banyak laporan lain yang lebih baik dapat dibuat selain kaburkan muka pada gambar konon "membongkar rahsia" tu.kenapa tak fokus pada kemajuan tempat tinggal kaum penan?mengenai kekurangan keperluan asas mereka misalnya bekalan air,elektrik,jalanraya,sekolah?
Buat berita biar berfaedah.jangan pentingkan sensasi.
Siapa pun sepatutnya faham apa perasaan kaum penan bila baca laporan ini.mengapa pengarang berita ini seperti tak berotak?sekarang ni zaman apa?kenapa masih pandang rendah pada kaum lain?
Tempat kaum penan memang tak dimajukan.tapi laporan ini seolah-olah mencaci dan menghina kaum tersebut.tak adakah adat kaum penan?atau pengarang akhbar ini yang tak berotak?semua manusia pun,lebih-lebih lagi suku kaum di Sarawak saya percaya ada adat yang melarang perkahwinan seperti ini.atau inilah mentaliti dari orang yang kononnya "maju"?dia fikir orang sarawak ni macam binatang?
Saya turut bersimpati pada orang sarawak.walaupun saya dari sabah,tapi tuduhan itu terasa juga sebab sama-sama dari malaysia timur,yang mana selalu diejek oleh segelintir orang semenanjung sebagai "tinggal atas pokok".
Kepada Harian Metro,saya harap ubahlah perangai tu.minta maaf secara terbuka dan jangan ulanginya lagi.buanglah mentaliti suka pandang rendah kaum lain.banyak laporan lain yang lebih baik dapat dibuat selain kaburkan muka pada gambar konon "membongkar rahsia" tu.kenapa tak fokus pada kemajuan tempat tinggal kaum penan?mengenai kekurangan keperluan asas mereka misalnya bekalan air,elektrik,jalanraya,sekolah?
Buat berita biar berfaedah.jangan pentingkan sensasi.
12 May 2012
Sudah setahun
Hello!
sekarang sudah pun bulan mei.sebenarnya sudah berapa hari saya mencuba baru dapat buat post ni.nasib baik berjaya kembalikan user interface blogger kepada yang lama seperti mula-mula.entah kenapa diorang suka hati saja mau tukar.heiyah!
Bulan mei.ertinya,sudah setahun saya berblog.pada bulan ini juga umur saya bertambah setahun lagi.
Bagaimana blog saya selama ini?adakah ia membosankan?sebab kebanyakkan isi blog ini merapu sesedap rasa.hanya luahan hati dan pendapat sendiri tentang beberapa isu.berapa ramai yang berminat nak baca?
Entahlah.blog lain menunjukkan kematangan penulisnya.saya pula cuma menulis khayalan tentang sesuatu yang ideal.kan baik kalau begini,kan baik kalau begitu...bosan tak?saya bercakap besar tentang perkara yang baik tapi belum tentu saya sama seperti yang saya katakan.saya tak yakinlah....
Kalaulah boleh,saya ingin buat sedikit perubahan dalam hidup ini.tapi apa yang boleh saya usahakan? mungkin inilah nasib kalau kurang upaya.tunggu,tunggu,terus tunggu....
Apa pun,saya rasa lebih baik tumpukan pada benda yang boleh diusahakan.tak mahulah yang perlu tunggu tu.sampai mati pun tak datang juga.ada perkara perlu diteruskan,ada perkara perlu ditamatkan.inilah hidup kita.
Alangkah baiknya kalau berupaya merealisasikan mimpi.......
03 May 2012
operamini not support new blogger?
i have problem with this new bloger format.what i need to do?soo sad.maybe new format are beter,but not beter for someone like me.because im just use operamini for bloging.just with mobile phone! or can i use google chrome for mobile?where i can get it?
Maybe i still can post.but?i cant post pict,i cant edit my blog.i cant ad javascript and many thing i do like before!what happen?
I think i like that old one.not this new.how can i switch that to return like before?
Why all of this happen to me?sad....i just want to enjoy writing in my blog.
Subscribe to:
Posts (Atom)